Minat wisatawan Italia untuk berkunjung ke Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi pada paruh pertama 2025. Demikian dilaporkan platform perjalanan digital Agoda.
Ini kiranya terkait dan mengingat budaya kopi yang kuat di Italia, sehinga lonjakan minat ini membuka peluang besar untuk mempromosikan pariwisata kopi di Indonesia.
Maka di Hari Kopi Internasional yang akan jatuh pada 1 Oktober menjadi momen penting untuk menyoroti kopi Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu biji kopi paling disukai dan mendunia. Sebagai produsen kopi terbesar keempat di Dunia, Indonesia telah menarik perhatian internasional berkat kualitas unggul dan cita rasa khasnya.

Catatan menarik, kopi yang dinikmati di Italia pun kerap berasal dari Negara-Negara produsen kopi terkemuka, termasuk Indonesia. Budaya kopi Italia sangat menjunjung tinggi seni meracik kopi serta pengalaman sosial yang menyertainya, sehingga menjadikan Indonesia sebagai destinasi tepat untuk merasakan kopi langsung dari sumbernya. Di sinilah, pengunjung dapat menikmati pengalaman menyeluruh, mulai dari melihat proses penanaman, panen, pengolahan, penyeduhan, hingga penyajian dengan cara otentik khas Indonesia.
Saat ini, kawasan agrowisata di berbagai daerah penghasil kopi di Indonesia telah menghadirkan beragam fasilitas wisata yang memungkinkan pengunjung mengeksplorasi kekayaan rasa kopi Nusantara. Wilayah seperti Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Papua dikenal menghasilkan produk kopi berkualitas tinggi yang digemari para penikmat kopi di seluruh Dunia.
Gede Gunawan, Senior Country Director Agoda for Indonesia, mengatakan, “Destinasi populer memang selalu diminati wisatawan, namun tren pariwisata saat ini semakin menekankan pengalaman yang unik dan autentik. Wisata kopi Indonesia memiliki potensi besar menarik pecinta kopi Dunia, dan meningkatnya minat wisatawan Italia menjadi sinyal positif bagi perkembangan agrowisata, festival, serta kedai kopi lokal”.
“Agoda pun bermitra dengan hotel dan resort bertema kopi, serta dengan akomodasi yang berlokasi di sekitar kawasan agrowisata kopi. Bahkan, tiket perjalanan menuju festival kopi kini dapat dipesan dengan mudah melalui aplikasi Agoda,” ujar Gede Gunawan.
Para pecinta kopi di seluruh Dunia dapat menemukan lebih dari 6 juta akomodasi liburan, 130.000 rute penerbangan, dan 300.000 aktivitas di Agoda untuk merencanakan perjalanan selanjutnya.
Agrowisata Kopi
Kawasan agrowisata bertema kopi dikembangkan dengan konsep ekowisata. Sebagai contoh, Kampoeng Kopi Banaran di Semarang, Jawa Tengah, menawarkan pengalaman di tengah perkebunan kopi seluas 400 hektar dengan pemandangan pegunungan yang indah. Fasilitas rekreasi yang tersedia mencakup restoran, kafe, penginapan, hingga area berkemah.
Agrowisata Satria di Gianyar, Bali, menawarkan pengalaman unik menikmati kopi di gazebo estetik yang berada di tengah perkebunan kopi seluas 5 hektar. Kawasan ini dilengkapi fasilitas tradisional untuk memanggang kopi, kandang luwak, serta penjelasan mengenai proses pengolahan kopi luwak, mulai dari biji hingga siap disajikan.
Sumatera Selatan saat ini tengah mengembangkan destinasi agrowisata bernama Desa Wisata Kopi, yang berfokus pada pemberdayaan daerah penghasil kopi seperti Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, OKU Selatan, dan Muara Enim.
Festival Kopi
Goresan menawan. Indonesia pernah menjadi tuan rumah World of Coffee pada Mei 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Untuk pertama kalinya, ajang bergengsi di dunia ini digelar di negara produsen kopi sekaligus di Asia Tenggara.
Tahun ini juga ada Kopi Fest Indonesia (KFI), yang berlangsung secara berturut-turut di Medan, Bandung, dan Jakarta. Acara ini menjadi wadah bagi pelaku industri sekaligus menyambut para pecinta kopi, termasuk pemula.
Di yogyakarta, Jogja Coffee Week (JCW) kembali hadir pada 5-7 September 2025 di Jogja Expo Center. Memasuki tahun kelima, acara ini mempertemukan petani, roaster, pemilik kafe, hingga produsen peralatan kopi. Berbagai kegiatan digelar meliputi lelang biji kopi, Coffee Talk, lokakarya, hiburan, dan beragam kompetisi seperti kompetisi biji kopi, menyeduh kopi, mencicipi kopi, hingga kompetisi inovasi barista.
Selain itu, Festival Kopi Tarkam 2025 di Jakarta turut merayakan warisan kopi lokal Indonesia dengan menampilkan teknik tradisional meracik kopi dan beragam varian kopi khas nusantara.
Kawasan agrowisata bertema kopi dikembangkan dengan konsep ekowisata. Sebagai contoh, Kampoeng Kopi Banaran di Semarang, Jawa Tengah, menawarkan pengalaman di tengah perkebunan kopi seluas 400 hektar dengan pemandangan pegunungan yang indah. Fasilitas rekreasi yang tersedia mencakup restoran, kafe, penginapan, hingga area berkemah.
Agrowisata Satria di Gianyar, Bali, menawarkan pengalaman unik menikmati kopi di gazebo estetik yang berada di tengah perkebunan kopi seluas 5 hektar.
Sumatera Selatan saat ini tengah mengembangkan destinasi agrowisata bernama Desa Wisata Kopi, yang berfokus pada pemberdayaan daerah penghasil kopi seperti Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, OKU Selatan, dan Muara Enim.
[]Annisa Syaini
Photo : Bening Communication