Wajahnya lekat, acap hadir tak sebatas di layar kaca. Sebagai MC untuk beberapa mata acara menawan.
Astia Dika, 38 tahun, lebih sering nampak mondar mandir di sana.
Astia Dika bukan sekadar nama di balik layar kaca. Ia adalah perwujudan dari semangat yang tak pernah padam.
Sebagai seorang produser dan presenter di DAAI TV, wanita menawan, tak hanya fisik juga pemikiran, yang di setiap tanggal 12 Maret berulangtahun, ini telah mengabdikan dirinya pada Dunia komunikasi, mulai dari panggung teater masa SMA hingga menjadi Certified Public Speaker.

Di balik kepiawaiannya mengolah kata dan berekspresi, Astia, panggilan akrabnya, menyimpan filosofi hidup yang sederhana namun mendalam : bahwa kebahagiaan sejatinya ditemukan saat kita mampu melihat orang lain tersenyum bahagia, terutama keluarga dan buah hati putri tercintanya.
Namun, perjalanan karier dan kehidupan Astia tidak selalu mulus tanpa hambatan. Sebagai seorang single mom sejak tahun 2018, ia telah membuktikan bahwa kemandirian adalah kunci untuk menemukan kembali jati diri yang sempat tersembunyi.
Ketangguhannya diuji secara luar biasa ketika ia harus berjuang melawan gangguan kesehatan kronis hingga serangan Bells Palsy yang sempat mengancam profesi utamanya sebagai pembicara publik.

Alih-alih menyerah, Astia justru bangkit dengan keyakinan bahwa hambatan terbesar dalam hidup bukanlah rasa sakit, melainkan ego dan keengganan diri untuk terus berjuang.
Dalam obrolan santai kali ini, Astia akan berbagi lebih jauh mengenai rahasia di balik eksistensinya di Dunia hiburan, prinsipnya dalam menjaga profesionalitas, hingga pandangannya tentang cinta dan kriteria pria idaman.

Bagi Astia, cinta bukan sekadar perasaan, melainkan sebuah keputusan untuk memberi ruang tumbuh bersama tanpa menghilangkan jati diri.
Mari kita simak petikan wawancara inspiratif bersama sosok wanita yang mengutamakan tanggung jawab, kesehatan, dan keharuman dalam setiap langkah hidupnya ini.
Apa kegiatan Astia saat ini ?
Saat ini saya menjalani kegiatan sebagai Produser dan Presenter di DAAI TV. Pekerjaan profesional lainnya adalah MC, moderator dan voice over talent. Selain itu, saya juga aktif sebagai public speaking trainer untuk Perusahaan, Lembaga dan Perguruan Tinggi.
Perjalanan menjadi pelaku seni dan pilihannya ……
Saya lahir dari keluarga yang kental jiwa seni, Ayah saya seorang musisi dan Ibu saya juga memiliki background seni, penari. Sejak kecil saya sudah sering tampil untuk bernyanyi. Namun untuk berbicara di depan publik adalah hal yang paling saya hindari. Namun semua berubah ketika saya memutuskan berkecimpung di Dunia teater di bangku SMA. Berbicara dan berekspresi di depan publik justru menjadi bentuk seni yang saya cintai.
Bisa ceritakan perjalanan hingga berada di panggung seni dan sejak kapan ?
Perjalanan menjadi pelaku seni yang dimulai dari panggung teater saat di bangku SMA, setelah itu saya mulai merambah Dunia seni peran di layar kaca dan layar lebar, dan sempat menjajal Dunia presenting. Tahun 2007 saya memutuskan vakum dari Dunia entertainment, karena menempuh Pendidikan di IISIP Jakarta jurusan Jurnalistik. Setelah menamatkan Pendidikan selama 3,5 tahun dengan predikat cumlaude saya fokus terjun sebagai Jurnalis televisi. Dan berjodoh dengan DAAI TV sebagai Produser dan Presenter hingga kini. Selain itu pada tahun 2023 saya mendapatkan beasiswa dari IPSA untuk mendapatkan Certified Public Speaker.
Apa yang membuat tertarik pada bidang ini ?
Saya menemukan diri saya yang dulu lebih banyak saya simpan dibenak dan pikiran. Banyak pendapat, ekspresi dan intepretasi yang dulu hanya bisa saya diskusikan dengan diri sendiri, kini bisa saya ekspresikan dan ternyata bermanfaat untuk saya dan banyak orang.
Bila ingin dikatakan, kamu sebagai pelaku seni untuk beberapa bidang, kenapa ?
Ya, bisa dikatakan saya menjadi pelaku seni dalam berbagai bidang, tapi benang merahnya adalah seni berkomunikasi yang dikemas dalam tutur, ilmu bahkan nada.
Untuk kamu sendiri, apa bekal untuk berada di bidang yang digeluti saat ini ?
Bekal di Dunia vocal, saya dapat dari orangtua saya, bekal berakting dan berekspresi saya dapat dari panggung teater. Sedangkan bekal ilmu komunikasi dan jurnalistik saya dapatkan di Perguruan Tinggi dan Beasiswa IPSA untuk mendapatkan Certified Public Speaker.
Sebagai Produser, Presenter dan MC, yang perlu dijaga hingga bisa eksis ?
Menurut saya yang perlu dijaga untuk bisa bertahan adalah terus belajar dan menjaga sikap. Karena ilmu dan perilaku tidak bisa dibeli dengan apa pun.
Apa tanggapan orangtua ketika kamu memilih sebagai pelaku seni ?
Orang tua mendukung penuh pilihan yang saya ambil.
Apakah juga tertarik menggeluti bidang usaha, bila iya bisa diceritakan bidang usaha yang menarik dan kenapa ?
Dulu sempat menggeluti usaha kuliner yaitu sambal, usaha berjalan baik, namun karena cedera pada tangan saya terpaksa menghentikan produksi.
Apa tantangan terbesar dalam menjalani aktivitas ?
Sempat tahun 2022 saya mengalami gangguan kesehatan kronis di area kepala yang membuat saya kesulitan melihat cahaya, padahal cahaya adalah bagian penting dari studio dan panggung. Dan pertengahan tahun 2025 saya harus berjuang dengan Bells Palsy yang membuat sebagian wajah saya miring dan kesulitan berbicara, sedangkan berbicara adalah pekerjaan utama saya.

Dan, apa yang paling dirasa ?
Hal ini sempat mebuat saya down, namun saya tidak patah semangat, terus berjuang untuk sembuh. Kini, semua tembok besar itu bisa saya lalui, dan bisa kembali tampil dan menjalani profesi ini dengan penuh cinta. Prinsip hidup saya adalah “Tidak ada rintangan yang berarti selama kamu bisa mengalahkan egomu sendiri. Karena hambatan terbesar dalam hidup adalah dirimu sendiri yang enggan berjuang”
Untuk menjaga kualitas sebagai MC, dan beberapa akitivitas yang digeluti saat ini. apa yang perlu dijaga ?
Selain Penampilan, investasi terbaik untuk profesi yang saya jalani adalah kesehatan.
Target apa yang ingin diraih dari beberapa kegiatan yang dijalani ?
Target khusus tidak ada, saya berharap bisa konsisten dan makin banyak kesempatan untuk berkarya dan berbagi ilmu.
Astia sebagai single mom, sejak kapan ?
Apa yang dirasa awal menyandang sebagai single mom dan hingga kini ?
Saya single mom sejak tahun 2018, yang dirasa saat masa-masa awal menjadi single mom adalah, tidak menutup mata pasti banyak tantangan, namun secara mental terasa lega. Sebagai wanita saya kembali menemukan jati diri, hidup di “hidup” saya sendiri. Sebagai Ibu, saya bisa mengasuh dan mendidik putri saya dalam versi terbaik yang bisa saya berikan, karena saya menjalani peran tersebut sebagai Ibu yang bahagia.
Aktivitas lancar, tampilan menawan, bertutur santun. Tentu tak sedikit pria yang menyampaikan ‘rasa’ kepada kamu. Bagaimana menyikapinya ?
Saya selalu berupaya bersikap baik pada semua orang, tetapi ada batasan yang saya bangun ketika perbincangan sudah masuk pada ranah personal dan menggunakan perasaan. Biasanya saya akan menanggapinya dengan santun namun tegas “bahwa relasi yang dibangun sebatas professional dan kasual”
Kamu sendiri, pria yang bagaimana bisa membuat kamu jatuh cinta ?
Pria yang bisa membuat saya jatuh cinta adalah Pria yang bertanggung Jawab. Bertanggung jawab pada dirinya, pasangan, keluarga, dan lingkungan sosialnya. Tanggung jawab tidak sekadar materiil namun juga moriil. Tipe pria seperti ini cerdas menyikapi hidup, dan akan sangat menjaga tutur, sikap dan perilakunya agar tidak menyakiti dan mengecewakan pasangan maupun orang lain.
Arti cinta ….
Cinta itu peduli, memberi, mengerti dan menghargai, begitu pun sebaliknya. Cinta bukan sekadar perasaan, namun sikap dan keputusan untuk memberi ruang tumbuh bersama tanpa harus menghilangkan jati diri satu sama lain.
Dan, apa yang bikin kamu ilfil ?
Sikap posesif dan menghambat saya untuk berkembang.
Untuk penampilan, terlebih sebagai artis, tentunya harus lebih menawan. Gaya pakaian, tata rias dan wewangian pilihan kamu.
Saya nyaman dengan pakaian kasual dan berkebaya. Untuk tata rias saya merasa lebih baik jika tampak flawless namun tetap segar. Untuk Parfum saya suka aroma floral namun ada sentuhan hangat dari rempah dan kekayuan.
Nah, gaya pakaian dan tampilan pria yang Astia suka….
Rapih, namun tidak terkesan kaku, dan wajib Wangi.
Apa yang membuat Astia bahagia ?
Kebahagiaan saya adalah melihat orang lain bahagia terutama mereka yang amat saya kasihi, seperti putri saya dan keluarga.
Di luar aktivitas kerja yang padat, apa yang paling suka dilakukan ?
Saya sangat suka traveling, merasakan nuansa dan budaya baru di berbagai tempat yang saya kunjungi.
Untuk menjaga kebugaran, apa saja yang dilakukan dan apa penganan pilihan ?
Untuk menjaga kebugaran saya menghindari penganan yang terlalu berlemak dan mengandung gluten. Selain vitamin, saya juga mengonsumsi Sea Moss Gel setiap hari.
[]Annisa Syaini & Andriza Hamzah
Photo : Ist/Dok. Astia Dika

