Familiar dengan istilah generasi strowberi ? Istilah yang banyak digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang cenderung rapuh dalam menghadapi tekanan dan tantangan. Layaknya buah stroberi yang tampak indah tetapi mudah rusak. Mereka sering kali dikaitkan dengan kurangnya daya tahan terhadap stres, mudah menyerah saat menghadapi kesulitan, dan ketergantungan pada kenyamanan.

Adalah kemampuan lifelong learning pondasi penting yang diperlukan untuk mencegah generasi muda mudah rapuh, sehingga mereka memiliki ketahanan diri. Mampu beradaptasi dan upaya untuk mengatasi masalah keseluruhan. Kemampuan ini tentu saja diperlukan untuk meniti karier di masa depan.
Hal ini disampaikan oleh Anastasia Satriyo, M.Psi., Psikolog. Ditemui di acara talkshow “From Childhood to Career: The Power of Lifelong Learning” yang digagas Gentem Indonesia Lifelong Learning Group. “Kita para orang dewasa sering kali menganggap dan melihat hasil akhir saja, padahal yang dibutuhakn tentu saja bukan itu. Sejak dini, anak-anak perlu dilatih untuk memiliki kemampuan bahwa lifelong learning. Ini bukan hanya tentang pendidikan akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan dan pola pikir, bagimana mereka bisa beradaptasi dan berkolaborasi,” tegasnya.
Gentem Indonesia Lifelong Learning Group sendiri merupakan pusat Pendidikan terintegrasi berbasis konsep “lifelong learning”. Gentem Center terus bersinergi dengan menghadirkan dan berkolaborasi dengan brand-brand pendidikan ternama seperti Wall Street English, CuriooKids, dan Indies.
Di sini, anak-anak usia dini hingga dewasa akan mendapatkan pembelajaran dan layanan pendidikan yang disediakan dipersonalisasi sehingga dapat mendukung tumbuh kembang dan bakat tiap-tiap individu. Saat ini Gentem Center telah hadir di Neo Soho Mall, Jakarta.
Dalam hal ini CEO dan Founder Gentem Indonesia Lifelong Learning Group, Kish Gill, mengatakan bahwa pentingnya kemampuan lifelong learners untuk mencapai kesuksesan di masa depan.
“Dengan begitu mereka yang tidak hanya merespons dengan baik terhadap perubahan dalam hidup, tetapi juga mampu merangkul dan berkembang. Mereka melihat setiap tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan menjadikan pembelajaran sebagai bagian dari gaya hidup,” ujar Kish Gill.
Kish Gill juga mengatakan bahwa Gentem memberikan dukungan yang memfokuskan pada potensi pengemabangan profesional, sementara CuriooKids yang memfokuskan pada potensi anak-anak sejak dini. “kami percaya Gentem Center akan menjadi pendorong perubahan positif bagi generasi saat ini dan masa depan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Anastasia Satriyo selaku Psikolog knilis anak dan remaja menguraikan bahwa ada beberapa alasan mengapa anak-anak membutuhkan kemampuan lifelong learning.
Mengembangkan Ketahanan Mental dan Emosional : Dengan terus belajar dan menghadapi tantangan baru, anak-anak bisa lebih siap menghadapi tekanan dan kegagalan.
Meningkatkan Adaptabilitas : Dunia kerja yang terus berubah menuntut para generasi muda untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan industri.
Membangun Daya Saing : Untuk tetap relevan dan tidak kalah dalam persaingan, mereka perlu terus meningkatkan keterampilan dan wawasan.
Meningkatkan Kemandirian : Dengan lifelong learning, mereka bisa lebih percaya diri dan tidak mudah bergantung pada faktor eksternal dalam mencapai kesuksesan.
Mengembangkan Jaringan Profesional
Kemampuan lifelong learning menjadikan anak-anak atau generasi muda bisa lebih mudah beradaptasi dan berkolaborasi, sehingga membuka wawasan baru dan mempercepat proses pembelajaran melalui berbagi pengalaman.
Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, kemampuan untuk terus belajar sepanjang hayat atau lifelong learning menjadi faktor kunci bagi siapa pun yang ingin memiliki karier yang cemerlang. Dunia kerja tidak lagi hanya menuntut keahlian teknis yang diperoleh dari pendidikan formal, tetapi juga kemampuan untuk terus berkembang, beradaptasi, dan memperbarui keterampilan sesuai dengan kebutuhan industri.
Dengan terus belajar dan mengembangkan keterampilan, bukan hanya karier yang moncer yang bisa diraih, tetapi juga kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan. Jadi, sudahkah Anda mulai berinvestasi dalam pembelajaran sepanjang hayat ?
[]Anissa Syaini
Photo Dok. Ist