Terbilang ada yang berbeda dari konser musik yang berlangsung di Teater Usmar Ismail Jakarta, kali ini. Memukau, dan menggelitik telinga siapa pun yang berkesempatan hadir, hingga kesulitan berkedip sejenak pun, apalagi beranjak dari sana.
Konser “Luca Ciarla Quintet feat Mike del Ferro”, berlangsung pada Kamis, 9 Februari 2023, menampilkan Luca Ciarla dari Italia, pada Violin, Mike del Ferro, dari Belanda pada Piano, dan Maurizio Ferrone dari Italia pada Bass. Dan kian mengguncang pentas musik Tanah Air, dengan kehadiran dua musisi muda Indonesia yaitu Rega Dauna (Harmonica) dan Filipus Cahyadi (Drums).
Konser yang mengambil tema “Forever Toots”, para musisi membawakan beberapa lagu yang sering dibawakan oleh Toots Tielemans. Masing-masing pemain menampilkan bagiannya dengan sangat baik sebagai satu band yang menyatu. Dan terlihat, tidak ada yang menonjol satu sama lain. Kesemua pemain musik benar-benar bermain bersama tanpa ego. Mike del Ferro terutama dengan tonenya yang halus dan permainannya yang simple. Selain itu, Luca Ciarla bermain violin menggunakan efek gitar.
Kehadiran 3 musisi mancanegara di Indonesia, berlanjut memberi nilai baik dengan memberi workshop di DAYA Indonesia Performing Arts Academy.
Pada workshop kolaborasi DAYA Indonesia Performing Arts Academy, Pimpinan Prof. DR. Tjut Nyak Deviana Daudsjah, dengan Istituto Italiano di Cultura Jakarta, yang berlangsung di hari Jumat, 10 Februari 2023, bertempat di DAYA, Jalan Kemang Timur, Jakarta Selatan, mengambil tema “ Creative Approach in Jazz and Reinterpratation of Traditional Songs in a New Look”. Dan dengan melibatkan kembali Luca Ciarla (Biola) Quintet ft. Mike Del Ferrone (Piano), dan Maurizio Perrone (Contra Bass), serta 2 musisi asal Indonesia yaitu Rega Dauna (Harmonica) & Filipus Cahyadi (Drums).
Terselenggaranya acara, ini Prof. DR. Tjut Nyak Deviana Daudsjah, menyampaikan,”Sebenarnya sejak tahun 2001, sejak didirikannya Institut Musik Daya Indonesia yang sekarang bernama Daya Indonesia Performing Arts Academy, setiap bulan kami kedatangan berbagai Musisi dari Uni Eropa, seperti Belanda, Jerman, Spanyol, Finlandia, Itali dan Amerika Serikat atas dukungan dari berbagai Kedutaan Uni Eropa serta Amerika Serikat. Sebut saja Snarky Puppy, Veronica Nunn anggota dari Michael Franks Group, Xantone Blacq keyboardistnya Amy Winehouse dan masih banyak lagi.”
Tambahnya,”Dan pada masa pandemi berbagai Workshop diadakan secara online.
Para Musisi yang telah memfasilitasi workshop tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian Workshop dukungan Kedutaan, setelah meredanya pandemi.
Masukan-masukan dari mereka untuk para peserta Workshop, terutama para Mahasiswa DAYA, merupakan hal-hal yang selalu diajarkan di Kampus DAYA dalam perkuliahan. Dan hal tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi para Mahasiswa DAYA, dikarenakan ilmu-ilmu yang mereka pelajari di Kampus DAYA, juga disampaikan oleh para Musisi Eropa tersebut.”
Terdapat pelajaran berharga yang bisa diambil dari workshop ini. Seperti bagaimana mengaransi suatu lagu dengan kreatif dan mereharmonisasi suatu lagu tanpa merusak lagu aslinya. Terbuka akan segala hal, dan dapat memulai dengan memperhatikan melodi tema dan bassnya.
Juga, terdapat berbagai kemungkinan chord di antara hubungan antara melodi dengan bass. Kemudian, pelajaran lainnya yang dapat diambil adalah bagaimana pentngnya belajar musik classic. Tentunya musik classic penting untuk teknik dan tone yang bagus.
Selain itu, terdapat pelajaran untuk bagaimana berimprovisasi. Bernyanyi adalah kuncinya karena improvisasi berasal dari diri sendiri bukan hanya dari permainan tangan. Selain itu, dapat dimulai dari ide-ide simple katimbang langsung memulai dengan lines–lines yang kompleks. Mereka banyak membawakan lagu-lagu khas mereka yang di rearansi. Indonesia pun kaya akan lagu-lagu Daerah yang dapat direaransi dan dimodernisasi menjadi keren.
[]Nabilla Jasmine & Akira
Photo : Dok. DAYA Pelangi