Kesetiaan dalam karier menjadi salah satu bagian penting dalam hidupnya. Hal ini dilakukannya sejak menjadi bagian awal dari IKEA, Perusahaan penyedia perabot rumah tangga terdepan di Indonesia, yang kini menjadi menjadi rumah kedua bagi Ririn Basuki, panggilan akrab Nuraini Basuki, PR Communications Manager IKEA.
Lulusan Hotel Management dari International Hotel Management Institute, Luzern, Switzerland, tahun 1993, ini tergolong tak pernah lelah belajar, belajar dan belajar untuk menjadi Customer Relations yang sabar dan terbuka. Bahkan dari sana, membuat penikmat musik Smooth Jazz dan Bossa Nova, kian mantap dan bertabur rasa bahagia berkarier di bidang ini.
Lebih jauh dan seperti apa lika liku perjalanan karier wanita yang juga merupakan seorang Ibu dari seorang anak, kelahiran 2 Oktober di Damaskus, ini berikut petikan wawancaranya :
Bisa diceritakan perjalanan karier Anda, dan hingga menjabat sebagai Manager IKEA ?
Saya memulai karier langsung setelah selesai kuliah perhotelan di Switzerland tahun 1993. Saat itu saya bekerja di salah satu Perusahaan finansial yang berbasis di Amerika Serikat, di daerah Sudirman. Di sini saya selama 2,5 tahun, dan bertugas sebagai Customer Relations Officer. Berjalannya waktu, dari sana, tepatnya pada tahun 1995, saya mendapat tawaran kerja di Perusahaan asuransi yang berkantor pusat di Inggeris, dan masih sebagai Customer Relations. Pengalaman bekerja sebagai Customer Relations telah membuat saya menjadi lebih sabar, terbuka dan menjadi pendengar yang baik.
Dengan adanya pengalaman tersebut, saya menerima tantangan baru yaitu bekerja sebagai PR Consultant di salah satu kantor konsultan PR yang saat itu berlokasi di Kemang Selatan. Karier saya di bidang PR dimulai dari sini dan hingga sekarang sepanjang bekerja di IKEA Indonesia.
Jadi, tepatnya sejak kapan bergabung di IKEA dan bagaimana hingga berada di sana ?
Saya mendapat tawaran bekerja di IKEA dari salah satu rekan kerja saya yang dahulu sama-sama bekerja di sebuah investment holding company di daerah Mega Kuningan. Saya direferensikan oleh teman saya itu untuk bekerja di IKEA yang saat itu masih berkantor di bangunan sementara di seberang Pasar Delapan Alam Sutera. Saat itu jumlah karyawan belum begitu banyak, bisa dihitung dengan jari.
Karena saya sudah mengenal merek IKEA, yaitu sejak saya masih kuliah di luar Negeri, maka ketika saya mendapat tawaran tersebut, saya memberanikan diri untuk menerima tawaran bekerja dan langsung bergabung pada bulan Juni 2013.
Saat awal bergabung, saya diberi tugas menjadi penterjemah untuk menerjemahkan semua materi komunikasi dari IKEA Global yang nantinya digunakan saat toko IKEA dibuka. Tantangan ini saya jalani selama 6 bulan sebelum akhirnya posisi Public Relations saya emban.
Apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawab Anda ?
Secara internal, tugas dan tanggung jawab PR & Communication Manager IKEA adalah memimpin tim PR & Communications untuk memastikan pelaksanaan fungsi yang efisien dan efektif. Secara eksternal, sebagai juru bicara Perusahaan, menjalin hubungan yang baik dengan media konvensional, memastikan agar pesan-pesan Perusahaan tersampaikan sehingga masyarakat secara luas.
Tugas lainnya meliputi menyiapkan presentasi, pidato, poin pembicaraan, dan materi-materi yang berhubungan dengan media eksternal sehingga semua komunikasi yang disampaikan konsisten dari seluruh lini. Selain itu juga meneliti dan mengidentifikasi masalah dan tantangan yang kemungkinan timbul dan berdampak pada Perusahaan, berkoordinasi dengan manajemen untuk membuat suatu perumusan dan pelaksanaan strategi, solusi, dan peluang yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Tantangan yang Anda hadapi ?
Tantangan utama adalah bagaimana caranya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengetahuan mengenai perlengkapan dan penataan rumah tangga, dan bagaimana cara terbaik untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik untuk mendapatkan rumah yang lebih nyaman, lebih mudah dan lebih tertata rapi
Bagaimana jalinan kerjasama dengan tim, dan menurut Anda apa yang paling utama agar mencapai keberhasilan ?
Sejauh ini hubungan kerjasama dengan tim berjalan baik karena saya menerapkan prinsip bahwa semua adalah bagian dari satu tim, bekerjasama untuk meraih tujuan dan target yang sama, saling menghargai, berempati dan mempercayai satu dengan yang lain.
Sementara untuk anggota tim baru, biasanya saya memberi kepercayaan dengan memberi sebuah tugas atau tantangan, dalam hal ini sebuah project, yang mana dia bertanggung jawab mulai dari awal sampai akhir. Cara ini adalah salah satu cara menanam kepercayaan diri dari anggota baru tersebut dan memupuk rasa tangung jawab bersama demi terwujudnya keberhasilan tim dalam meraih tujuan yang sudah ditetapkan. Selain itu, dia pun akan merasa bahwa pengetahuan dan keterampilan yang ia miliki dihargai dan dibutuhkan. Jadi, hal terpenting dalam sebuah tim adalah menanam rasa percaya dan tanggung jawab agar bisa berhasil.
Filosofi Anda dalam bekerja ?
Saya ambil quote dari Walt Disney, yaitu “The way to get started is to quit talking and begin doing”. Menurut saya, hal yang paling penting dalam menjalankan tugas adalah dengan memulai pekerjaan itu sendiri tanpa perlu berbicara panjang lebar dan tanpa menunda pekerjaan dan waktu.
Di mana letak kebahagiaan/kepuasaan dalam menjalani tugas kerja ?
Hal yang paling memuaskan saat menjalankan tugas adalah ketika semua tugas dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi semua pemangku kepentingan.
Di luar jam kerja (waktu luang). semisal bersama keluarga diisi kegiatan apa saja, dan kapan waktu bersama teman ?
Sabtu dan Minggu adalah waktu di mana saya menghabiskan bersama keluarga. Kegiatan selama akhir pekan ini bervariasi, mulai dari beberes rumah, pergi ke mall, makan di luar, belanja kebutuhan makan selama seminggu ke depan, berkunjung ke rumah saudara atau di rumah saja mengerjakan hobi masing-masing.
Untuk menjaga kebugaran tubuh, apa yang Anda lakukan ?
Untuk menjaga kebugaran tubuh, di setiap hari Sabtu atau Minggu, biasanya saya dan keluarga jogging di Kawasan Sudirman. Kalau pun tidak sempat, kami berolah raga di rumah.
[]Syaini & Andriza Hamzah
Photo : Dok. Ist