Untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kanker melalui diagnosis dini dan gaya hidup sehat, dan bertepatan Hari Kanker Sedunia 2025, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) didukung oleh AstraZeneca Indonesia dan AQUA Indonesia menggelar talkshow bertajuk “Kanker Tidak Menunggu, Kenapa Kita Menunggu? Deteksi Dini, Selamatkan Hidup” yang membahas akan pentingnya diagnosis kanker dini, penerapan hidup sehat dalam mencegah dan mengobati kanker.
Pada acara talkshow, bertempat di Grand Sahid Jaya Hotel, Candi Singosari Ballroom, dipandu Luki Arti, YKI, dibuka dengan diawali kata sambutan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP.

dr. Siti Nadia Tarnizi, M.Epid Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, di acara yang turut hadir dan sebagai pembicara, Esra Erkomay selaku Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, dan Ibu Widya Adelin, penyintas kanker dari Komunitas Penyintas Kanker YKI, menyampaikan bahwa deteksi dini kanker adalah bagian terpenting, agar dapat diketahui lebih awal sehingga bisa segera ditangani. Namun sebagian masyrakat dilanda rasa kekhawatiran terhadap hasil tes karenanya membuat sebagian masyarakat ragu hingga enggan mendeteksi dini kanker.
Terkait hal itu juga, dr. Siti Nadia Tarnizi mengajak penyintas kanker untuk lebih luas menyebarluaskan upaya pentingnya deteksi dini ke tengah masyarakat. Dan dalam upaya menyebarluaskan edukasi tentang pentingnya dateksi dini, Kemenkes RI tidak sebatas melibatkan penyintas kanker, juga aktif menggandeng pihak-pihak, di antaranya Yayasan hingga Media.

Adalah Ibu Widya Adelin, penyintas kanker dari Komunitas Penyintas Kanker YKI, berbagi pengalaman tentang bagaimana ia memutuskan untuk melakukan diagnosis kanker dan menghadapi hasil diagnosis kanker. “Saya sangat bersyukur karena melakukan diagnosis kanker dini, sehingga saya dapat mendapatkan pengobatan yang tepat dan kesempatan hidup yang lebih baik,” kata Ibu Widya Adelin.
Ibu berusia 59 tahun ini pun berbagi kisah. “Awal diketahui ada kanker di tubuh saya, di bulan Juni 2021, stadium 3. Yang saya alami pendarahan, dan merasakan rasa sakit. Kedua orangtua saya, Papa dan Mama alami kanker jadi ada riwayat. Dan dari 10 bersaudara, 3 penyintas kanker, salah satunya saya.Tentu, dan bagaimana pun ada rasa sedih tapi saya bertekad harus menghadapi dan berjuang. Saya harus menerima kenyataan. Untuk kuat hati menghadapi. Dan di sini paling utama adalah betapa penting dan berartinya dukungan keluarga untu kami penyintas kanker.”
Dari pengalaman menjalani diagnosis kanker dini, kiranya telah memengaruhi pandangannya tentang hidup, hingga mendorongnya untuk lakukan deteksi dini kanker secara berkala sesuai anjuran dokter yang merawatanya.
Sangat tersirat semangat Ibi Widya Adelin saat bincang, bahkan seringkali wajahnya bertabur senyum beriring tawa renyah mengiringi saat berbicara. Indhanya. Kiranya, dari apa yang dialami dan jalani, tertanam dalam pikiran dan benak untuk menunjukkan semangat pada oang-orang terdekat yaitu terutama keluarga, dan siapa pun yang ada di sekitarnya, begitu besarnya pengaruh dari lakukan pengobatan kanker. “Saya ingin berbagi pengalaman saya dengan orang lain, agar mereka juga dapat melakukan deteksi dini kanker dan mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik,” ujarya..
Gaya hidup lebih sehat, fokus kepada Tuhan, dan niat ke depan berbagi pengalaman bagaimana bisa sampai melewati, begitulah langkah yang dijalani Ibu Widya Adelin yang hingga kini masih berkegiatan sebagai pelaku bisnis yang telah ia rintis sejak usia belia.
[]Andriza Hamzah
Photo : Dok. YKI/Emerson Asia Pacific