March 23, 2025
Relationship

7 Alasan Kenapa Orang Bisa Selingkuh : Trauma hingga Hasrat Seksual

Perselingkuhan dalam pernikahan kerap menjadi bahasan menarik, di plot dalam drama sampai dengan menjadi topik utama di perbincangan Ibu-Ibu atau Bapak-Bapak kompleks.

Apa sebenarnya alasan orang bisa dan mau berselingkuh, padahal ia sudah menikah ? Apakah semata karena kualitas hubungan seks yang kurang atau ada alasan lainnya ?

Tahu kah Anda, ternyata kepuasan seksual bukanlah pendorong utama perselingkuhan bagi isteri dan juga suami. Hal-hal sepele seperti kebosanan dengan hubungan perkawinan nyatanya dapat menyebabkan pria dan wanita berselingkuh.

Berikut beberapa alasan kenapa orang bisa selingkuh yang dapat kita pahami.

7 Alasan Kenapa Orang Bisa Selingkuh

1. Trauma Masa Kanak-Kanak

Tahukah Anda, memiliki riwayat trauma masa kanak-kanak seperti pelecehan atau penelantaran fisik, seksual, atau emosional ternyata meningkatkan kemungkinan seseorang berselingkuh. Terutama bagi ia yang belum mengatasi trauma dan memiliki masalah yang belum terselesaikan.

Terkait hal ini, sebuah studi tahun 2015 juga menemukan bahwa anak-anak yang terpapar pada orang tua yang berselingkuh dua kali lebih mungkin untuk berselingkuh. Beberapa penyakit mental, seperti gangguan bipolar merupakan faktor risiko perselingkuhan dalam pernikahan.

2. Kecewa dengan Pasangan

Salah satu alasan yang jamak terjadi ketika seseorang memutuskan berselingkuh adalah karena marah atau keinginan untuk membalas dendam kepada pasangan.

Perselingkuhan yang dimotivasi oleh kemarahan dapat terjadi karena alasan selain balas dendam, termasuk :

● frustasi dalam suatu hubungan ketika pasangan Anda 

   tampaknya tidak memahami Anda

   atau kebutuhan Anda

● kemarahan pada pasangan yang jarang hadir dalam keluarga

● kemarahan ketika pasangan tidak memiliki banyak hal untuk 

   diberikan, secara fisik atau emosional

● kemarahan atau frustrasi setelah pertengkaran.

   Balas dendam bisa terjadi ketika Anda baru saja menemukan 

   pasangan selingkuh. Anda kemudian punya keinginan membuat 

   pasangan mengalami emosi yang sama sehingga mereka 

   benar-benar memahami rasa sakit yang muncul.

3. Kebutuhan Seksual yang Tidak Terpenuhi

Kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi dapat mempengaruhi kualitas relasi, yang mungkin memburuk jika situasinya tidak membaik. Ini dapat memberikan motivasi seseorang untuk memenuhi kebutuhan tersebut di tempat lain.

Kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi dapat terjadi ketika :

● pasangan memiliki dorongan seks yang berbeda

● satu pasangan tidak dapat berhubungan seks atau tidak tertarik 

   pada seks

● salah satu atau kedua pasangan sering menghabiskan waktu 

   jauh dari rumah. Bahkan orang yang memiliki hubungan yang 

   memuaskan secara seksual mungkin masih ingin berhubungan 

   seks lebih banyak dengan orang lain. Ini mungkin hasil dari 

   hasrat seksual tingkat tinggi, belum tentu masalah seksual atau 

   intim apa pun dalam hubungan tersebut.

4. Kebutuhan Emosional yang Tidak Terpenuhi

Sementara itu, kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi juga bisa memotivasi perselingkuhan. Perselingkuhan emosional bisa jadi sulit untuk didefinisikan, tetapi umumnya mengacu pada situasi di mana seseorang menginvestasikan banyak energi emosional pada seseorang selain pasangannya.

5. Menginginkan Variasi dalam Hubungan

Orang bisa tertarik pada banyak tipe orang, dan itu tidak serta merta berhenti hanya karena Anda sedang menjalin hubungan pernikahan. Dalam konteks suatu hubungan, keinginan untuk melakukan variasi seks terkadang menjadi alasan seseorang berselingkuh. Misalnya, seseorang mungkin tertarik untuk mencoba jenis seks yang tidak disukai pasangannya, bahkan jika mereka cocok dengan pasangannya.

Namun begitu, variasi ini tidak melulu pada gaya bercinta saja, namun juga mencoba varian percakapan atau gaya komunikasi yang berbeda, aktivitas non-seksual yang berbeda, dan semacamnya.

6. Self Esteem yang Rendah

Alasan seseorang berselingkuh terkadang adalah untuk ‘meningkatkan’ harga diri. Bagi beberapa orang, berhubungan seks dengan orang baru dapat menimbulkan perasaan positif, merasa berdaya, menarik, percaya diri, atau semacamnya.  Perasaan ini dapat membangun harga diri Anda.

Masalah psikologis, kecenderungan narsistik atau gangguan kepribadian juga dikaitkan dengan kemungkinan selingkuh yang lebih besar. Terkait narsisme, perselingkuhan mungkin didorong oleh ego dan rasa memiliki. Selain mementingkan diri sendiri, orang dengan gangguan ini seringkali kurang berempati, sehingga mereka tidak menghargai dampak tindakannya terhadap pasangannya.

7. Pernah Berselingkuh Sebelumnya

Mungkin Anda kerap mendengar pernyataan “sekali selingkuh, besok akan selingkuh lagi”. Nyatanya, pernyataan ini lebih dari sekadar mitos. Sebuah studi tahun 2017 mengevaluasi kredibilitas pepatah ini. Dalam studi ini, mereka yang terlibat dalam perselingkuhan tiga kali lebih mungkin mengulangi perilaku tersebut dalam hubungan mereka berikutnya.

[]Nadya

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *