March 26, 2025
News

Seri Monolog “Di Tepi Sejarah” Musim Ketiga,5 Tayangan Layak Ditonton 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Indonesiana TV berkolaborasi dengan Titimangsa dan KawanKawan Media merilis 5 tayangan seri monolog, Selasa, (28/06) di CGV FX Sudirman, Senayan, Jakarta.

Dipastikan menawan, dan menggelitik rasa. Monolog “Di Tepi Sejarah” yang menceritakan tentang tokoh-tokoh di tepian Sejarah, sebagai Produser adalah Happy Salma, Yulia Evina Bhara, dan Pradetya Novitri, dengan melibatkan bintang Maesha Timothy dan Maudy Koesnady.

Seri monolog musim ketiga menampilkan kisah dari Oto Iskandar Dinata dengan mengambil sudut pandang istrinya yaitu Raden Ajeng Soekirah, Ruhana Kuddus seorang pejuang kaum wanita, Francisca Casparina sebagai seorang Diplomat yang aktif berjuang pasca Kemerdekaan, Tan Tjeng Bok yang merupakan seniman multitalenta yang kiprah seninya bertahan melewati tiga zaman, dan Tirto Adhi Soerjo, seorang tokoh Pers dan tokoh Kebangkitan Nasional Indonesia. 

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan, “Di Tepi Sejarah” merupakan salah satu sarana dalam memberikan literasi hingga edukasi kepada masyarakat khususnya anak-anak muda.

“Banyak kisah Sejarah inspiratif yang sebelumnya kurang dikenal terutama oleh anak-anak muda, entah karena kurangnya akses ke sumber literasi atau bahkan kurangnya minat untuk mempelajari sejarah tersebut. Namun dengan adanya monolog “Di Tepi Sejarah” ini, anak-anak muda dapat kembali mempelajari sejarah yang hampir terlupakan tersebut, dan bahkan dapat menjadi bagian dari edukasi,” ujarnya.

Happy Salma selaku Produser mengatakan, “Tahun ketiga seri monolog “Di Tepi Sejarah” diselenggarakan artinya ada 14 tokoh Indonesia yang diangkat kisah hidupnya dalam sebuah pementasan. 14 tokoh ini mewarnai Sejarah Indonesia dengan kekhususannya masing-masing. Ada yang lewat perjuangan angkat senjata, ada yang lewat jalur diplomasi, bahkan lewat kesenian. Hal ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melakukan hal yang terbaik bagi Indonesia, juga bagi anak Bangsa lainnya demi kehidupan yang lebih baik.”

Yulia Evina Bhara, yang merupakan Produser mengatakan, tahun ini, selain peluncuran film pertunjukan seri monolog Di Tepi Sejarah musim ketiga, ia juga meluncurkan buku antologi naskah “Di Tepi Sejarah Tiga Musim”.

“Ada 14 judul naskah yang terdapat dalam buku ini. Naskah ini dengan model monolog dan durasi singkat yang kami harap dapat juga dipentaskan oleh banyak pihak, seniman maupun murid sekolah di mana saja berada, sehingga produksi ilmu pengetahuan yang dihasilkan terus bergulir,” katanya. 

Pada kesempatan itu, Retno Raswaty, Kepala BMK Kemendikbudristek, menyampaikan pengharapannya agar para Guru bisa mulai pelajari Sejarah Indonesia dari buku ini. Untuk selanjutnya disampaikan kepada anak didik. Buku ini tentu akan menjadi Sejarah besar untuk Dunia Teater.

Andriza Hamzah
Photo “ Dok. Titimangsa/EPR


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *